Ahlan Wa Sahlan

----------------------------------------------------

21 April 2009

Meluruskan Makna Hari Kartini

oleh: Masdar Desiawan
BINSAT KAMMI DAERAH JAKARTA

"HARI KARTINI ADALAH HARI TERKUNGKUNGNYA PEREMPUAN DAN PEMBODOHAN PEREMPUAN...!" BENARKAH?

DARI SEBUAH KAJIAN KECIL, KONTROVERSI KARTINI SEBAGAI PENCETUS EMANSIPASI WANITA, KARENA DIBALIK EMANSIPASI YANG DIARTIKAN KEBANYAKAN PEREMPUAN JUSTRU TERBALIK, YANG SEMULA INGIN BEBAS SAMA DENGAN LAKI-LAKI, BERANI SEPERTI LAKI-LAKI, BERBUAT SEPERTI LAKI-LAKI, DLL JUSTRU MENJADI BUMERANG MENUJU BUNTUNYA KEINGINAN DAN SIKAP, INILAH YANG KEMUDIAN MENGGELITIK UNTUK MENCOBA MENGUNGKAPKAN PEMIKIRAN.

Hari kartini secara definisi tidak ada masalah, namun secara interpretatif banyak mengundang masalah, banyak yang mengatakan disinilah adanya kebebasan perempuan, perempuan dan laki-laki sama, setelah itu lahirlah teori gender yang menjadi kontroversi dikalangan perempuan dan laki-laki, mungkin bisa saja hari kartini bukanlah hari dimana perempuan dikatakan sama dan boleh berperilaku seperti laki-laki, apa yang dilakukan laki-laki boleh dilakukan oleh perempuan.

Secara kedudukan semua manusia sama dimata tuhan ini sudah didengungkan jauh-jauh sebelum adanya kartiini, namun ada hal prinsip (hal prinsip itu silakan temukan dan rasakan sendiri) yang berbeda dan tidak bisa dilakukan oleh perempuan seperti halnya laki-laki, jika hal prinsip itu di terobos maka yang terjadi adalah laki-laki akan seperti halnya perempuan dan perempuan akan seperti laki-laki. intinya adalah masing-masing memilki fitrah yang berbeda. Ini bukanlah sebuah kekhawatiran dan ketakutan, namun ini adalah sebuah kenyataan yang kita lihat.

Maka kepada seluruh perempuan Indonesia, hari kartini seharusnya lebih bisa dimaknai sebagai hari dimana perempuan dihormati, perempuan boleh berkarya, boleh berpendidikan, boleh bergaul secara baik, menjadi partner laki-laki untuk memperjuangkan perubahan. Namun yang menjadi catatan adalah tidak menyalahi prinsip keperempuannya sesuai dengan fitrah.

Tidak ada komentar: