Ahlan Wa Sahlan

----------------------------------------------------

20 Mei 2009

Tragedi Nakbah

5 hari yang lalu, tepatnya tanggal 15 Mei 2009 merupakan peringatan terjadinya peristiwa besar di Palestina, mengenang tragedi dahsyat pada tanggal 15 Mei 1948. Peristiwa besar penuh prahara permusuhan dan pembantaian, saat itu warga Palestina diusir, dibunuh, disiksa, dijajah, direbut, dirampas hak-hak mereka oleh Yahudi sang ZIONIS. Kala itu, paska peristiwa tersebut kelompok zionis mendeklarasikan berdirinya Negara Israel di Palestina tahun 1948 Palestina, inilah yang disebut dengan Tragedi Nakbah.

Nakbah adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Arab, oleh rakyat Palestina dijadikan istilah yang sangat menyedihkan untuk dikenang. Di dalam Kamus Indonesia Arab, Arab Indonesia yang disusun oleh KH.Adib Bisri dan KH. Munawwir A. Fatah, Penerbit Pustaka Progresif, Surabaya, Cetakan Pertama, 1999, halaman 736, Nakbah diartikan dengan musibah, bencana, malapetaka.

Nakbah adalah suatu musibah, bencana atau malapetaka bagi rakyat Palestina yang disebabkan oleh kebiadaban teroris Israel sehingga mereka meninggalkan rumah dan kampung halamannya untuk hijrah menyelamatkan jiwa dan iman yang melekat di dalam dada.

Walaupun 61 tahun sudah tragedi ini terjadi, namun tetap membekas dan sulit untuk dilupakan oleh rakyat Palestina. Bahkan ada yang tidak bisa kembali lagi kekampung halamannya. Sebagian dari mereka menguingsi menyelamatkan ke negara-negara tetangganya semuslim ( Libanon, Suriah, Yordania, Mesir, Yaman dan beberapa Negara Teluk).

(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, "Tuhan kami hanyalah Allah." (QS:Al-Hajj/22: 40). Peristiwa itu diawali dengan tindakan teror, penangkapan dan pembantaian yang dilakukan oleh teroris Irgun pimpinan Menachem Begin terhadap warga Palestina Tiberius pada tanggal 18 April 1948, menyebabkan 5.500 orang rakyat Palestina mengungsi menyelamatkan diri.

Setelah melakukan teror dan tindakan berutal kepada anak-anak dan kaum wanita, menghancurkan rumah penduduk, maka sekitar 70.000 orang rakyat Palestina mengungsi meninggalkan kampung halamannya dengan perasaan sedih dan linangan air mata, akhirnya kota Haifa jatuh ke tangan teroris Israel. Sungguh sangat menyedihkan!

Tanggal 22 April 1948, teroris Irgun yang dipimpin Menachem Begin, pernah menjabat Perdana Menteri Israel dari partai Likud (21 Juni 1977-10 Oktober 1983), membombardir fasilitas-fasilitas milik rakyat sipil di kota Jaffa, kota terbesar di Palestina pada saat itu, menyebabkan 750.000 rakyat Palestina ketakutan dan panik pergi mengungsi.

Tanggal 14 Mei 1948, teroris Zionis Israel berhasil menguasai kota Jaffa dan saat itu hanya sekitar 4.500 rakyat Palestina yang tersisa di kota tersebut. Tanggal 14 Mei 1948, pukul 16.00 waktu setempat, David Ben Gurion, tokoh Zionis Internasional yang kemudian menjadi Perdana Menteri Israel Pertama (14 Mei 1948 - 7 Desember1953), secara sepihak memproklamirkan berdirinya “Negara Zionis Israel” yang pada hakekatnya merupakan penegasan tentang awal penjajahan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina yang didudukung Amerika Serikat.

Terbukti hanya berselang 10 menit setelah proklamasi “Kemerdekaan Zionis Israel”, Presiden AS Harry S. Truman langsung mengumumkan sikap resmi negaranya, mengakui dan mendukung berdirinya “Negara Zionis Israel” di atas bumi Palestina, serta langsung membuka hubungan diplomatik secara resmi.
Sebagian

NB:
Beberapa paragraf yang menceritakan sejarah nakbah dikutip dari tulisan H. Ferry Nur S.Si, Sekjen KISPA
(Sekjen KISPA) yang di posting di website swaramuslim.net

Baca selengkapnya......

12 Mei 2009

PARPOL NOW IS THE KATROK

Ini adalah ungkapan dari segala pengungkapan
Ini adalah pikiran dari segala pemikiran
Ini adalah rasa dari segala perasaan
Ini adalah……………………………………..

Obrolan pengungkap, pemikir, dan perasa, semua menjadi satu menyepakati dan menyamakan persepsi bahwa dengan melihat, menimbang dan memutuskan yang tertera berikut ini adalah PARPOL NOW IS THE KATROK. Inilah yang tepat untuk dihadiahkan kepada parpol negeri ini. Mengapa? Kok bisa? Ada apa? Hm……

Perpolitikan saat ini begitu banyak warna, menyisakan pro-kontra, kedamaian (bagi yang menang), kekanak-kanakan, cupu, kolot, tradisional, dan lain-lain. Entah yang salah pada pemikirannya, orangnya (fisik) atau parpolnya yang menyebabkan terlihat katrok. Berawal dari kampanye, 1 bulan 2 minggu yang lalu kurang lebih, berbagai parpol mengadakan pesta, tidak tanggung-tanggung semua bulu ketek (harta) nya dikeluarkan untuk menarik simpati masa, untung tidak Istri dan anak-anaknya di jual untuk modal kampanye, ah….miris. Nafsu syahwat dipertontonkan jelas didepan televisi, anehnya penguasa yang sedang menjabat diam-diam saja, apa karena tidur pulas atau sibuk kampanye, kalau begitu untuk apa UU jika tidak digunakan?. Jadinya kampanye politik = kampanye tubuh. Yang lainnya rebutan nasi sampai perang antar suku, anehnya lagi hal ini dianggap biasa-biasa saja. Seperti angin lalu.

Di beberapa tempat banyak pula yang giat mendekati masyarakat, mendekati masjid-masjid, memberi sumbangan ini - sumbangan itu. Berharap dipilih oleh masyarakat setempat menjadi anggota legislatif, tetapi ternyata…alih-alih dipilih di jenguk saja tidak, akhirnya…, karena tidak dipilih diambil kembali sumbangannya, ada juga yang gila karena uangnya habis untuk kampanye. Inilah kenyataan yang telah kita lihat, semuanya haus akan kekuasaan. Apakah tujuan hidup ini hanya untuk berkuasa? Bagaimana rakyat akan memilih jika dibalik kampanyenya, dibalik orasinya ternyata ingin meraup kekuasaan dan kekayaan semata. Bagaimana mau mensejahterakan rakyat jika dirinya dan parpolnya saja tidak sejahtera.

Pasca pemilu legislative, parpol menghitung-hitung suara dan kekuatannya, sampai 20 % atau tidak, jika tidak, koalisi diadakan. Rapat sana-rapat sini, nego sana-nego sini biayanya tidak tanggung-tanggung berjuta-juta hanya sekedar bertemu, membicarakan arah bangsa kedepan (katanya). Ketika ditanya oleh pers hasilnya tidak jelas, tunggu pertemuan berikutnya. Akhirnya pertemuaan tidak menemui titik temu alias buntu, karena masing-masing menginginkan untuk menjadi presiden, bagaimana mau menentukan arah bangsa?. Di beberapa parpol ada yang berbeda pendapat dalam parpolnya sendiri untuk mencalonkan si A atau si B sebagai presiden atau wakil presiden. Karena perbedaan itu muncullah dua kubu, kubu A dan kubu B. Akhirnya perang dingin dalam tubuh parpol.


Melihat kenyataan ini, ada hal yang lucu dan geli jika difikirkan, seperti anak-anak yang rebutan mobil-mobilan, bagaimana anak itu merebut mobilan itu agar jadi miliknya dan menguasainya agar sekehendak hati dibawa kemana saja mobil-mobilan itu, dengan mengumpulkan teman-temannya mencari dukungan, jika bisa mendapatkannya dijanjikan, memberi waktu untuk bermain mobil-mobilan, menikmati permainan itu. Teman-temannya yang lain pun sama, mencari dukungan mempertahankan agar mobil-mobilan itu tetap miliknya, yah…itu hanya imajinasiku saja, sayangnya sekarang sudah banyak yang punya mobil-mobilan .

Dari ungkapan-ungkapan katrok diatas, sesungguhnya rakyat saat ini dipertontonkan dengan model-model perpolitkan tidak menyehatkan, karena politik didefinisikan mempertahankan kekuasaan, merebut kekuasaan tanpa melihat nilai-nilai moral, adopsi pemikiran ini diambil dari pemikiran Machiavelli politikus Italia, berikut kutipannya “politik adalah tentang satu hal: meraih dan mempertahankan kekuasaan. Hal-hal yang lain-agama, moralitas, dan sebagainya-yang dikaitkan dengan politik, tidak ada sangkut paut dengan aspek fundamental politik. “ Pemikiran ini lah yang menyebabkan situasi politik Indonesia tidak jelas arahnya, semua didasari atas kekuasaan semata.

Disisi lain, mari kita tengok saudara-saudara kita yang saat ini kelaparan, miskin, tidak punya tempat tinggal, tidur dikolong jembatan, ditrotoar-trotoar. Hingga saat ini para politisi ribut dan rebutan kekuasaan. Apakah perpolitikan saat ini pantas disuguhkan kepada rakyat yang sedang meraung, meminta belas kasihan? Merengek belum makan? Dimana suaramu ketika kampanye? Dimana simpatimu terhadap rakyat miskin ketika kampanye? Dimana – dimana-dimana……!!!! Omong kosong semuanya.

Wahai kalian pemilik PARPOL…..!!! buka mata kalian…!!! Lihat…!!! lihat didekat kalian, masih ada saudara-saudara kita yang kelaparan, masih ada saudara-saudara kita yang miskin, tidur dikolong jembatan. Ayolah berhenti sejenak memperebutkan kekuasaan, perhatikanlah mereka, jangan hanya memperhatikan mereka ketika kita membutuhkan suaranya saja..!! jangan hanya memperhatikan mereka karena kita ingin didukung oleh mereka.

Janganlah seperti kucing-kucing yang memperebutkan ikan asin…. Berpolitiklah seperti kalian berpolitik, jangan berpolitik seperti tidak berpolitik, negara ini bukan mainan, negara ini membutuhkan presiden yang mengenyangkan perut rakyatnya.

Ungkapan, pemikiran, dan perasaan ini bukan untuk menyudutkan tetapi hanya sekedar mengungkap, memikirkan, dan merasakan

Baca selengkapnya......

03 Mei 2009

Pengentasan Kemiskinan, Rekomendasi untuk Presiden 2009-2014

Oleh: Masdar Desiawan
BINSAT KAMMI DAERAH JAKARTA

Berbicara pengentasan kemiskinan adalah berbicara kondisi rakyat. Rakyat sebagai salah satu bagian dari bangsa ini menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh para wakil rakyatnya, karena rakyat memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh negara, hal ini tertuang dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 ”Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak” dan pasal 33 dan 34 UUD 1945 ”Hak memperoleh kesejahteraan sosial”.

Oleh karena itu, wakil rakyat/penguasa harus memiliki sense of belong terhadap penderitaan rakyat. Sesungguhnya, wakil rakyat dalam hal ini pejabat negara memiliki kewajiban yang harus dipenuhi untuk mensejahterakan rakyatnya sesuai dengan alinea keempat, pembukaan UUD 1945 ”Memajukan kesejahteraan umum”. Sangatlah jelas dalam pasal UUD 1945 dan pembukaan UUD 1945 diatas memiliki penafsiran bahwa negara harus melayani rakyat, memberikan penghidupan dan kesejahteraan yang layak kepada rakyatnya. Banyak selogan-selogan bertebaran, “berantas kemiskinan, tingglkan kemiskinan”. Namun ini hanya menjadi eforia belaka, karena secara real jumlah rakyat miskin justru semakin meningkat, hal ini terbukti dengan angka-angka data statistik.

Hal ini mengindikasikan, kemiskinan di negeri ini tidak akan berakhir jika wakil rakyat/penguasa hanya mendengar dan berjibaku mengatakan “iya”. Memang perlu dilihat secara bijak pula, tidak sepenuhnya ini adalah kesalahan wakil rakyat/penguasa negeri ini, kemiskinan juga terjadi akibat krisis ekonomi dan meningkatnya urbanisasi, tetapi ini tidak menjadi apologi karena justru inilah tugas pemerintah untuk mengatasinya.

Solusi yang ditawarkan
Beberapa factor yang menyebabkan kemiskinan diantaranya adalah:
1. Masih adanya sekat-sekat antar kaum miskin dan kaum borjuis yang menyebabkan tidak adanya kesadaran dari orang-orang yang berkecukupan untuk membantu orang-orang miskin. Dalam teori Karl Marx, yang pada intinya menyebutkan manusia dalam lingkup social dibagi kedalam dua golongan yaitu golongan borjuis dan proletar, dua golongan ini saling bersinggungan, borjuis dengan ketamakannya menganggap rendah kaum proletar. Dan kaum proletar sangat antipati dengan kaum borjuis. Fenomena ini juga terjadi dinegeri ini.
2. Tidak maksimalnya pemberdayaan departemen social sebagai yang bertanggungjawab terhadap pengentasan kemiskinan.
3. Adanya oknum penguasa yang ingin mengeruk kekayaan Indonesia untuk pribadi dan golongan, hal ini terbukti dengan adanya kasus-kasus korupsi dan sejenisnya.
4. MENKOKESRA sebagai lokomotif pengentasan kemiskinan tidak berjalan sesuai dengan program-programnya. Hal ini dibuktikan masih ada rakyat yang belum sejahtera, bahkan masih tinggal dikolong jembatan, dekat dengan limbah sampah.

Dari kenyataan diatas, sesungguhnya rakyat menginginkan para wakil rakyat/penguasa untuk melakukan social of strategy dalam hal ini pengentasan kemiskinan untuk mendapatkan Win solution sebagai langkah serius wakil rakyat/penguasa dalam memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.

Ada beberapa solusi yang ditawarkan dalam pengentasan kemiskinan, diantaranya:
1. Pemerintah harus menghilangkan sekat-sekat si kaya dan si miskin, karena setiap orang memilki hak untuk mendapatkan pekerjaan, penghidupan dan kesejahteraan yang layak. Oleh karena itu pemerintah harus mencanangkan kepedulian si kaya terhadap rakyat yang kekurangan (miskin) dengan memberikan pekerjaan agar mendapatkan penghidupan yang layak, membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya kepada rakyat miskin.
2. Melakukan pencerdasan terhadap masyarakat melalui pendidikan yang memadai bagi rakyat miskin, sehingga kedepannya masyarakat dapat mandiri dan berdaya guna.
3. Memaksimalkan kerja-kerja departemen social dan MENKOKESRA sebagai instansi yang konsen dalam hal kesejahteraan rakyat dengan cara berperan aktif secara langsung memberikan batuan kepada rakyat miskin tanpa perantara.
4. Memperbaiki perekonomian rakyat, sebagai urat nadi kesejahteraan rakyat.
5. Bagi rakyat yang mampu tidak serta merta ini adalah masalah negara saja tetapi juga masalah kita bersama, maka saling memberi antar sesama dengan cinta dan kasih sayang adalah solusi yang baik dalam berpartisipasi mengentaskan kemiskinan.

Kesimpulan
Dari paparan diatas, kemiskinan merupakan masalah kita bersama. Wakil rakyat sebagai corong rakyat senantiasa memaksimalkan perannya untuk berpihak kepada rakyat, tidak hanya mendengarkan keluh kesah namun memberikan langkah nyata yang mengindikasikan keseriusan untuk mengentaskan kemiskinan. Rakyat sebagai tokoh yang menderita tetap harus berani melawan kemiskinan dengan segenap kemampuan yang dimiliki, karena Allah SWT menciptakan manusia dengan akal dan pikiran untuk didayagunakan, sehingga sebagai rakyat miskin kita tidak lupa dengan sang pencipta dalam artian tidak kufur ni’mat.

Baca selengkapnya......

27 April 2009

LANGKAH-LANGKAH PERJUANGAN

Oleh: Masdar Desiawan

Semangat itu membuncah membumbung tinggi diangkasa, menyala dan berkobar seperti jilatan api. Tidak ada yang difikirkan kecuali kebebasan dan kemerdekaan Palestina. Tidak ada yang dihiraukan dan ditakutkan untuk melakukan perlawanan, tidak gentar sedikitpun walau tak banyak jumlahnya.Hanya satu dalam fikiran dan hatinya yaitu mulia atau mati syahid.

Langkah-langkah tegap itu bersiap siaga bergerak melesat bak tombak yang siap diluncurkan menghujam dan merobek-robek sang yahudi laknatullah 'alaih. Tidak ada keraguan dan kegelisahan sedikitpun untuk menghadapi cakar makar-makar mereka.

Perjuangan ini tidak akan berakhir hingga kemenangan umat Islam Palestina datang. Langkah-langkah tegap ini akan mengusung panji-panji kemenangan demi tegakknya keadilan. Dan langkah-langkah perjuangan itu siap membebaskan Palestina dari cengkraman yahudi laknatullah 'alaih,

siap menghancurkan kekuatan yahudi dari muka bumi ini, langkah-langkah perjuangan itu adalah sebuah kepastian untuk memenuhi panggilan suci pembebasan PALESTINA.

Wahai umat Islam, bangkitlah..!!! bangkitlah dari tidur kalian, lihat dan buka mata kalian, yahudi telah membantai rakyat palestina secara terang-terangan bahkan merebut dengan paksa tanah yang disucikan.
Apakah kalian tidak sadar dan tergerak untuk bersama-sama berjuangan merebut kembali tanah PALESTINA dari yahudi laknatullah 'alaih. Saatnya
kita menghancurkan makar-makar mereka..!!! saatnya kita bersatu melawan kebiadaban zionis laknatullah 'alaih..!!! Allahu Akbar..!!!Allahu

Akbar..!!!Allahu Akbar..!!!

Baca selengkapnya......

26 April 2009

Kritik Nietzsche Terhadap Nilai Moral

oleh: Masdar Desiawan
BINSAT KAMMI DAERAH JAKARTA

Hampir tak ada filsuf yang riwayat hidupnya dikaitkan begitu erat dengan pemikirannya seperti halnya Nietzsche. Dia adalah filsuf yang mempunyai pemikiran yang sering kontroversial, radikal, frontal, dan ateistik. Dalam bukunya ST.Sunardi mneyebutkan,"Secara garis riwayat hidup Nietzsche dapat dibagi menjadi empat tahap. Tahap pertama meliputi kehidupan dalam keluarga dan masa kecilnya yang ditandai dengan suasana pendidikan kristen yang kuat. Kedua adalam masa dimana Dia adalah seorang pelajar dan mahasiswa. Pada masa ini Dia berkenalan dengan pujangga Jerman Johan Wolfgang Goethe (1749-1831), musikus Richard Wagner (1813-1883), dan filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860), hal ini yang mempengaruhi pemikiran nya. Tahap ketiga Dia bergulat dengan karirnya sebagai profesor di Basel. Mulai masa ini Dia sudah mencemaskan kesehatannya dan akhirnya di tahap selanjutnya Dia memutuskan untuk bertualang keberbagai kota dan negara untuk mencari tempat-tempat yang segar dan sepi sambil menyelesaikan karya-karya besarnya". Tahapan itulah yang mengembangkan pemikirannya untuk berfikir radik dan kontroversial.

Metode Filsafat Nietzsche, metode filsafatnya amatlah berbeda dengan filsuf lainnya, Dia melakukan eksperimen yang tidak berpretensi mau mensistematisasi pengalaman-pengalaman manusia yang penuh kontradiksi, bahkan jika perlu menurutnya, seorang filsuf harus bersedia untuk menyangkal pendapatnya yang terdahulu. Dengan metode Versuch pada dasarnya Dia menolak semua bentuk sistem. Baginya sistem adalah penjara. Dengan sistem orang harus mendasarkan tulisan-tulisannya pada premis-premis yang tidak lagi dipersoalkan. Pemikir-pemikir sistematis berangkat dari asumsi-asumsi dasar dan dari sana menarik seperangkat kesimpulan. Menurut Nietzsche, sistematika dari dalam dirinya tidak dapat menetapkan kebenaran premis-premisnya. Kebenaran ini diterima begitu saja. Dengan demikian, seoarnag sistematikus, menurut Nietzsche, mereduksi sistemnya.

Dengan menolak sistem dan memilih bentuk aforisme Nietzsche juga bermaksud menghindari apa yang disebutnya sebagai dekadensi (kemerosotan). Dekadensi ini muncul karena orang terikat pada bentuk-bentuk pengungkapan pengalaman yang sudah aus. Beberapa gagasan dasar pemikiran Nietzsche, pemikiran Nietzsche tentang kritik nilai. Dia membahas tentang nilai-nilai yang diajukanoleh agama, moral dan filsafat. Kritik ini berakhir dengan apa yang disebut dengan nihilisme. Nihilisme diartikan sebagai runtuhnya nilai-nilai tertinggi dan kegagalan manusia menjawab persoalan "untuk apa?" Dengan runtuhnya nilai-nilai ini orang dihadapkan dengan persoalan bahwa segalanya menjadi tidak bermaknadan tak ternilai. Beberapa pertanyaan Kaufmann yang mengkaji pemikiran Nietzsche Kaufmann merumuskan 3 pertanyaan mendasar diantaranya:
1. Apakah kita dapat menemukan sangsi baru nilai-nilai di dunia ini?
2. Apakah dapat ditemukan tujuan baru yang memberikan arah hidup manusia?
3. Apakah itu kebahagiaan?

Nilai Seni sebagai pengganti nilai moral, Nietzsche sangat menentang nilai-nilai moral yang dikemukakan oleh Kant dan Hegel, Kant mengakui adanya nilai-nilai moral. Pandangannya ini dibangun atas dasar teori rasio praktis yang menunjukkan adanya imperatif kategoris dan atas dasar ketiga postulatnya: kebebasan kehendak, imoralitas jiwa dan adanya Allah. Walaupun ini dibantah oleh Hegel dengan teori dialektikanya dimana Hegel mengangkat seni kedalam Roh Absolut dan moralitas ke dalam roh Obyektif. Namun menurut Nietzche Hegel pun sama saja dengan Kant karena keduanya menyajikan filsafat yang bertujuan untuk membenarkan moralitas. Nietzsche juga menyerang moralitas yang berdasarkan pada nilai-nilai dan sangsi-sangsi ilahi. Moralitas ini berakar pada iman seperti yang diajarkan oleh agama wahyu. Nietzche mengkritik bahwa aliran ini gagal mempertanyakan premis dasarnya, melainkan juga menyerahkan filsafat pada Agama. Ia menyelidiki nilai-nilai moral dengan bertolak dari nilai-nilai seni. Pandangannya ini didasarkan pada dua semangat yaitu semangat Apolonian dan Dionisian.

Semangat Apolonian mencerminkan aspek kejeniusan orang-orang yunani, kekuatan untuk menciptakan keharmonisan dan keindahan, prinsip individuasi, daya yang mampu memberi bentuk dan simbol cahaya, ukuran serta hambatan. Hasil kesenian yang diwarnai semangat ini adalah mitologi, ceritera-ceritera plastis dan patung. Disini orang mau menutup kenyataan dengan hal-hal yang indah dan penuh seni. Semangat Dionisian adalah simbol kegilaan atau arus hidup itu sendiri yang mengancam untuk merusak semua bentuk dan norma, nafsu tak terpendamkan yang melampaui semua pembatasan, sikap menyerah yang kadang-kadang kita rasakan ketika mendengarkan musik.

Menurut Nietzsche, tolok ukur kebudayaan yang tinggi adalah terjadinya perpaduan secara harmmonis antara semangat Dionisian dan Apolonian. Dan hasil perpaduan ini antara lain tampak dalam tragedi Yunani sebelum Socrates. Perpaduan semacam itu juga pernah ditampilkan dlam opera-opera Richard Wagner. Bagi Nietzsche membuktikan bahwa orang-orang yunani dapat mengatasi rasa pesimisnya akan hidup dengan seni. Memang benar, bahwa hidup ini sebenarnya ngeri dan menakutkan. Tetapi manusia dapat mngubahnya melalui jalur seni sebagai karya kreatif dan jenius.

Kesimpulannya, bahwa Nietzsche ingin menyampaikan Penghayatan hidup melalui jalur seni merupakan jawaban Nietzsche untuk membebaskan orang dari kungkungan moral. Pendekatan moral dikritik Nietzsche jika moral itu dilandasi keyakinan akan adanya hukum moral universal dan nilai-nilai moral absolut.Nietzsche mengamati hidup tidak mulai dengan gagasan-gagasan seperti penyelenggaraan ilahi, tujuan alam semesta, sangsi-sangsi berdasarkan suatu keharusan absolut. Pendekatan seni akan tercapai kalau orang melihat unsur dionisian sebagai unsur negatif-dialektik yang mutlak perlu bagi terwujudnya nilai seni itu. Nietzsche melihat bahwa pergulatan hidup adalah pergulatan untuk memadukan semangat dionisian dan apolonian. Dan pergulatan ini berada pada lingkungan estetik dan bukan normatif. Dengan kata lain, pergulatan hidup harus dipandang sebagai usaha untuk menciptakan keindahan. Seni adlaah monumen kemenangan manusia dalam menjawab hidup.

Begitulah Nietzsche mengkritik nilai-nilai moral, bahwa dia tidak mengkui adanya nilai-nilai moral, melainkan moral itu adalah seni. Maka nilai moral tidak berlaku dalam hidup ini, kebebasan hidup ini terwujud dari nilai seni itu sendiri dan melepas diri dari kungkungan moral, dengan kata lain orang yang bermoral berarti orang yang tidak bebas atau seperti dipenjara.

Bagaimana menurut Anda...!!!

Sumber bacaan dan tulisan : Nietzsche karya: ST. Sunardi

Baca selengkapnya......

23 April 2009

Dialog Pemikiran

Dialog ini adalah dialog pemikiran yang terjadi antara 2 anak manusia yang mempunyai cita2 yang sama, yaitu Bersatunya Islam dalam kemajemukan pemikiran dan perbedaan pendapat dengan menghilangkan skat-skat emosional dan egoisme primordial, golongan atau kelompok. Ukhuwah yang terjalin dari berbagai aliran dan pemikiran bisa terwujud dengan menghilangkan Ashobiyahnya masing-masing. Berikut dialog pemikiran yang terjadi sore hingga dini hari, silakan klik baca selengkapnya.


17:00Akhmad
assalamu'alaikumm.. posting apa lagi hari ini, akh??

17:03Masdar
wa'alaikum salam

17:03Akhmad
ini sedang nulis koment di tulisan Nietzche antum.. entar sekarang ane mo tambain lagi.. sebleum keburu waktu ashar

17:03Masdar
posting pesan bumi pada hari bumi, tp itu tulisan ane ambil dari kompas 1990 yang laluu banget

17:03Akhmad
sebelum keburu waktu maghrib maksudku
oo.. gitu..

17:04Masdar
yups, af1 ane belum memberi balasan komen nya

17:07Akhmad
gak apa2 kok.. nyantai aja..

17:07Masdar
yups....

17:07Akhmad
tapi kayaknya koment saya ini memang agak sentimen banget ama Nietzche.. koz pengalaman pribadi aja hehehe

21:20Akhmad
assalamui'alaikum.. hmm.. abis posting komentar di tempet kamu hehehehe...

21:21Masdar
yups, lanjutkan sj akhy, ane jadi pengamatnya, masih pingin melihat melebar nggak nih pembahasan,
wa'alikumsalamnya ketinggalan af1

21:22Akhmad
aku lebarin dari ide ke orang yang menyukai ide.. hehehehe.. kayak jurusku ketika meneliti Islam Libera;

21:23Masdar
ho..ho...

21:24Akhmad
sebenrnya banyak sekali keunikan apabila kita mengamati mereka, dari sisi background, tindak tanduk, segi emosional, kumpulan kata2 yg seringkali mereka pakai.. saya kira itu adalah penelitian yang menariik

21:24Masdar
betul-betul-betul

21:25Akhmad
sebenarnya saya mo ngarahin diskusi ke situ.. tapi mo tanya nihh.. diatnara temen2 yg posting itu semua ikhwah atau ada satu orang yg dari "wong saking pintere tralalalala"?

21:26Masdar
hampir semua rata2 ikhwah

21:27Akhmad
oo.. gitu.. soalnya aku sedang kirim2an message dg salah satu diantara mereka, dan pengalaman saya bergaul dg org PMII mereka itu memang di satu sisi masih mempertahankan fanatisme tradisinya tapi di sisi yang lainnya melakukan kritik vulgar terhadap agamnya sendiri seakan tradisi itu jauh lebih "sakral" daripada islam itu sendiri, dan saya melihat bahwa mereka itu berkumpul lebih menampakkan hubuingan emosional daripada hubungan intelektual

21:30Masdar
itulah anak PMII, hampir setiap perkataan dan perilakunya adalah turunan dari "kyai langitan" yang selalu menjadi panutan, karena itu juga sudah menjadi manhaj mereka, selagi menguntungkan kenapa tidak?
ada yang komentar lagi

21:32Akhmad
saya kira itu bukan karena faktor "Kiai Langutan", tapi ada faktor x .. (yang lain dan belum ditemukan dechh).. saya kira faktor GD.

21:33Masdar
GD? GusDur maksudnya

21:33Akhmad
iya..

21:34Masdar
yaitu yang saya maksud "kyai langitannya"

21:34Akhmad
oo...
itu mah Kiai Tebu Ireng Jombang

21:35Akhmad
ada nuansa kebanggaan thd generasi muda, ada nuansa rasa takjub thd golongan, ada rasa ikatan kekeluargaan, pokoknya memang sulit dijelaskan deh

21:36Masdar
intinya ashobiyah harus di singkirkan supaya tercipta ukhuwah yang sebenar-benarnya ukhuwah

21:37Akhmad
iya... seperti itu . oke.. sebenarnya aku mo nulis tentang hal itu tapi aku berasal dari Pesantren NU, jadi kurang enak apabila memakai tanganku.. ada yang mau aku tebengi??

21:37Masdar
ya ndak pa2, jarng2 loh yang nulis itu berasal dari aslinya apalagi klo kontroversi dari asalnya

21:38Akhmad
antum bisa aku kirimin tentang posting tanya jawab aku dan mereka.. memang secara "psikologis sosial" memang berbeda banget dengan mereka. coba entar aku susun secara sistematik jadinya bagaimana

23:50Akhmad
tapi temennya akrab suruh nulisin emang itu.. mereka berfikir berlandaskan pada ukhuwah ashobiyah dan nalarnya gak kayak kita saya orang NU, tapi saya tak mempunyai pola pikir yang kayak gituan, tapi tetap aja dianggap orang di luar NU oleh mereka ritual yang sama tetap tidak menjamin bahwa kita dianggap bagian dari mereka.mungkin segi emosional lebih menentukan. kemarin itu ia sempat ngomong kalo orang NU itu berbeda2 tapi kalo ngumpul itu kayak keluarga.

23:53Masdar
wah...itulah bagaimana Islam ini mau bersatu klo cm masalah tradisi (urf) yang berbeda dipermasalahkan

23:54Akhmad
saya kira pihak kayak FPI apalagi jama'ah tabligh SAMA SEKALI tidak pernah mempermasalahkan. bahkan beberapa bagian org PKS pun tidak. saya kira faktor ikatan primordial yang sifatnya emosional itu lahyang menyulitkan ukhuwah
antum bisa cermatinjuga komentarnya di link berikut ini

23:56Akhmad
http://www.facebook.com/profile.php?id=1215430495&v=app_2347471856#/note.php?note_id=90453042221

23:58Masdar
bisa jadi, karena ikatan primordial memang membentuk sebuah kebiasaan atau sifat dan sikap yang terkadang diluar keinginan sesungguhnya, ketika ikatan primordial sudah melekat, solider antar personel harus sama

23:59Akhmad
iya.. mungkin itu. Saya juga melakukan hal yang sama yaitu kritik terhadap kecenderungan fanatisme orang PKS
saya lakukan demi ukhuwah islamiyah dan kritik itu dijawab oleh temen2 kantorku...
hehehe.. koz semuanya orang PKS,

00:01Akhmad
Saya kira, hal itu memang demikian, tapi bagaimana kita bisa mendobrak ya??
kita bisa mendobrak fanatisme orang PKS, tapi kalo NU itu sangat sulit
jenis fanatisme "dua golongan" itu sgt berbeda

00:09Akhmad
Ada ketertarikan nggak meneliti masalah faktor ikatan ashobiyah NU dengan akibat permisifisme terhadap liberalisme di tubuh NU??

00:10Akhmad
saya kira hal itu sangat menarik, koz aku melihat ada beberapa org PMII temen saya yang mempunyai basic keluarga kekiaian yg sama dg Gus Ulil, dan penerimaan ide liberal sgt terkait dg fakta bahwa liberalisme seringkali dibawa dari org2 liberal

00:10Masdar
lumayan tertarik, tp klo lebih dalam tampaknya harus intens

00:11Akhmad
Kasus Dani Ahmad Manaf, ia dapat memperoleh penghargaan tertinggi di tubuh ornag NU, karena faktanya bahwa ia "direstui" oleh sejumlah Kiai NU ternama, dan fakta bahwa ia adalah orang NU dan fakta bahwa ia seringkali berkumpul di acara2nya orang NU. shg penerimaannya itu kayak penerimaan kekerabatan

00:13Akhmad
ketika ada kasus dg Maia Ahmad ia seringkali menyatakan bahwa Maia melanggar ajaran al Qur'an tapi antum bisa liat bagaimana ia memperlakukan agamanya?? itulah kalo menurut Adian Husaini dinamakan ... (apa ya.. istilah itu.. ane lupa, afwan)pokoknya pencampuran dua pandangan hidup

00:15Akhmad
Klo antum berkumpul dg org muda NU, mereka banyak yang mengidolakan Ahmad Dani dan Noe Letto, Why???

00:15Masdar
hm....

00:16Akhmad
Karena Letto adalah anak Emha Ainun Nadjib, dan ia seringkali bersama ayahnya berma'iyah di Yogya atau di jombang dan para peserta pengajiannya pun adalah orang2 NU, ane seringkali diajak ama temen2, tapi gak tau, gak ada waktu yang tepat untuk menghadirinya

00:16Masdar
ini diluar pengamatan ane

00:17Akhmad
yang jelas, ini merupakan suatu PENELITIAN YANG SANGAT MENARIK bagi siapapun yang berminat

00:17Masdar
dani orang yang bergaya agak sufi, sufi kemoderenan, yang dibanggakan juga oleh orang NU

00:19Akhmad
iya.. emang seperti itu, faktor kebanggaan itu lah salah satu dari dari pengalamn kehidupan orang NU, dimana mereka banyak beranggapan bahwa mereka perlu membangkitkan dirinya dan berjuang untuk "fight" dengan organ islam yang lain sehingga keberadaan Islam Liberal, bukan karena faktor intelektual, tapi emosional, karena ia menjadi "simbol" bangkitnya intelektualisme NU dan kebanggaan para kiai NU

00:20Masdar
ane melihat terkadang dani menyatukan perpaduan ke NU-annya dengan gaya sufi modernnya yang dua-duanya adalah adopted by dua pemikiran yang berbeda apakah itu juga salah satunya yang membentuk pemikiran orang2 liberal

00:21Akhmad
dua hal itu memang khas dari watak umumnya orang Muda Nu liberal. di satu sisi masih mempertahankan sisi religiousitas kulturalnya tapi di sisi yang lain, berbangga dengan pikiran liberalismenya

00:21Masdar
betul sekali

00:21Akhmad
itu lah yang dinamakna kayak yg diistilah oleh Mas Adian, (ane lupa dengan istilah yg beliau pake)

00:22Masdar
antum kenal Muqsid Ghozali

00:22Akhmad
tapi liberalisme itu kalo menurut pengamatanku, seperti usaha untuk melakukan reposisi dengan "ornag islam urban"
oo.. adiknya itu kan kuliahnya di tempat saya.. tuh
namanya Hatim Gazali..

00:23Masdar
hm...

00:23Akhmad
lumayan cerdas, tapi pkirannya gak jauh beda ama si Puji satu sisi dia itu sangt relijius, tapi di sisiyang lain mampu mengikatkan diri dengan kelompok lain, dan merelakan diri dan berbangga membenturkan kepada golongan islam lainnya

00:24Masdar
muqsid ghozali sekjen JIl, dia pernah ngisi ceramah dibulan Ramadhan, secara penyampaian lurus-lurus saja, tetapi klo udah diskusi, jauh dari apa yang disampaikan ketika dia ceramah

00:25Akhmad
dosen saya yang dari NU juga rata2 begitu kok. itulah mereka sangat relijius, apalagi di tengah komunitas NU-nya. sehingga mereka tak mungkin tertolak pemikirannya dan dianggap lawan oleh komunitasnya. Jadi ada kesan Permisivisme terhadap Liebral dalam tubuh NU

00:26Masdar
nah inilah yang disebut dualisme pemikiran dan perilaku, semua boleh disatukan

00:26Akhmad
1. fakta bhw mereka adalah dari NU, 2) fakta bhw mereka melawan kecenderungan islam "fundamentalis" yg mereke persepsikan sebagai wahabi yg mempunyai sejarah konflik dengn NU,bagi saya itu adalah faktor sosiologis dan psikologis, dan tak mungkin dua hal yang sangat bertentangan itu bersatu dan diyakini bersama2 pula kita harus mengkaji faktornya.. dan takboleh berpangku tangan, wahh.. itu usaha kritis dari sebagian kaum muslimin, itu adalah dekonstruksi, bukan rekonstruksisme ISlam

00:29Akhmad
Mereka menurut pengamatanku tetap sebagai orang Islam, tetapi mereka melakukannya karena faktor sosiologis kultural, historis, dan psikologis, tiga hal itu yang bercampur dalam tubuh orang NU liberal faktor sosiologis, mereka adalah org2 NU yg mempunyai komitmen golongan yang berlebih dan "kurang diterima" di sebagian kaum muslimin urban,
2. faktor psikologis, bahwa pemikiran yang dituangkan oleh orang NU liberal adalah usaha untuk "Need for Achievement" atau usaha untuk memperoleh penghargaan "intelektual" dan kalangan NU tidak sebagaimana kalngan "santri kota" yg tegas terhdap penyimpangan, mereka mempunyai permisivisme bagi ide2 nyleneh dan gak bermutu itu
3. faktor historis, bahwa konflik antara Islam fundamentalisme / urban, tidak hanya terjadi pada masa lampau, usaha itu seakan diteruskan dg menjaga rivalitas group dengan menuangkan wacana2 vulgar sebagai simbol perlawanan, shg aku maknai sebagai usaha meneruskan tradisi konflik dg islam urban

Baca selengkapnya......

22 April 2009

Gambar Karikatur Berbagai Sumber



















Baca selengkapnya......

Tilawah Keren Abis

Somaya Abdul Aziz-->Surat Tahreem + Shams

Baca selengkapnya......

Tips Menjadi Pintar

1. Niat kan bahwa anda ingin pintar karena ibadah untuk Allah SWt,
2. Ada kemauan yang tinggi untuk berubah menjadi pintar,
3. Belajar dengan tekun,
4. Renacanakan setiap kegiatan
5. Komitmen,
6. Percaya Diri,
7. Hilangkan sikap egois dan sombong.

Insya Alallah Ilmu yang bermanfaat mudah dicerna Amin
Semangat untuk menjadi yang terbaik, kuatkan tekad perjuangan,
harapan itu masih ada dan harus diwujudkan dengan bukti nyata

Baca selengkapnya......

Ikan Lele Raksasa


Ini gambar yang pertama, kok ikannya kayak batu gitu ya....tp bener loh ini ikan lele raksasa. Klo mau tau dari jenis apaan pastinya tanya ama ahli ikan....cari aja ndiri. he3x


Ikan lelenya gede banget ya? kira-kira berapa beratnya? hayo....ada yang tau nggak?


Baca selengkapnya......