Ahlan Wa Sahlan

----------------------------------------------------

23 April 2009

Dialog Pemikiran

Dialog ini adalah dialog pemikiran yang terjadi antara 2 anak manusia yang mempunyai cita2 yang sama, yaitu Bersatunya Islam dalam kemajemukan pemikiran dan perbedaan pendapat dengan menghilangkan skat-skat emosional dan egoisme primordial, golongan atau kelompok. Ukhuwah yang terjalin dari berbagai aliran dan pemikiran bisa terwujud dengan menghilangkan Ashobiyahnya masing-masing. Berikut dialog pemikiran yang terjadi sore hingga dini hari, silakan klik baca selengkapnya.


17:00Akhmad
assalamu'alaikumm.. posting apa lagi hari ini, akh??

17:03Masdar
wa'alaikum salam

17:03Akhmad
ini sedang nulis koment di tulisan Nietzche antum.. entar sekarang ane mo tambain lagi.. sebleum keburu waktu ashar

17:03Masdar
posting pesan bumi pada hari bumi, tp itu tulisan ane ambil dari kompas 1990 yang laluu banget

17:03Akhmad
sebelum keburu waktu maghrib maksudku
oo.. gitu..

17:04Masdar
yups, af1 ane belum memberi balasan komen nya

17:07Akhmad
gak apa2 kok.. nyantai aja..

17:07Masdar
yups....

17:07Akhmad
tapi kayaknya koment saya ini memang agak sentimen banget ama Nietzche.. koz pengalaman pribadi aja hehehe

21:20Akhmad
assalamui'alaikum.. hmm.. abis posting komentar di tempet kamu hehehehe...

21:21Masdar
yups, lanjutkan sj akhy, ane jadi pengamatnya, masih pingin melihat melebar nggak nih pembahasan,
wa'alikumsalamnya ketinggalan af1

21:22Akhmad
aku lebarin dari ide ke orang yang menyukai ide.. hehehehe.. kayak jurusku ketika meneliti Islam Libera;

21:23Masdar
ho..ho...

21:24Akhmad
sebenrnya banyak sekali keunikan apabila kita mengamati mereka, dari sisi background, tindak tanduk, segi emosional, kumpulan kata2 yg seringkali mereka pakai.. saya kira itu adalah penelitian yang menariik

21:24Masdar
betul-betul-betul

21:25Akhmad
sebenarnya saya mo ngarahin diskusi ke situ.. tapi mo tanya nihh.. diatnara temen2 yg posting itu semua ikhwah atau ada satu orang yg dari "wong saking pintere tralalalala"?

21:26Masdar
hampir semua rata2 ikhwah

21:27Akhmad
oo.. gitu.. soalnya aku sedang kirim2an message dg salah satu diantara mereka, dan pengalaman saya bergaul dg org PMII mereka itu memang di satu sisi masih mempertahankan fanatisme tradisinya tapi di sisi yang lainnya melakukan kritik vulgar terhadap agamnya sendiri seakan tradisi itu jauh lebih "sakral" daripada islam itu sendiri, dan saya melihat bahwa mereka itu berkumpul lebih menampakkan hubuingan emosional daripada hubungan intelektual

21:30Masdar
itulah anak PMII, hampir setiap perkataan dan perilakunya adalah turunan dari "kyai langitan" yang selalu menjadi panutan, karena itu juga sudah menjadi manhaj mereka, selagi menguntungkan kenapa tidak?
ada yang komentar lagi

21:32Akhmad
saya kira itu bukan karena faktor "Kiai Langutan", tapi ada faktor x .. (yang lain dan belum ditemukan dechh).. saya kira faktor GD.

21:33Masdar
GD? GusDur maksudnya

21:33Akhmad
iya..

21:34Masdar
yaitu yang saya maksud "kyai langitannya"

21:34Akhmad
oo...
itu mah Kiai Tebu Ireng Jombang

21:35Akhmad
ada nuansa kebanggaan thd generasi muda, ada nuansa rasa takjub thd golongan, ada rasa ikatan kekeluargaan, pokoknya memang sulit dijelaskan deh

21:36Masdar
intinya ashobiyah harus di singkirkan supaya tercipta ukhuwah yang sebenar-benarnya ukhuwah

21:37Akhmad
iya... seperti itu . oke.. sebenarnya aku mo nulis tentang hal itu tapi aku berasal dari Pesantren NU, jadi kurang enak apabila memakai tanganku.. ada yang mau aku tebengi??

21:37Masdar
ya ndak pa2, jarng2 loh yang nulis itu berasal dari aslinya apalagi klo kontroversi dari asalnya

21:38Akhmad
antum bisa aku kirimin tentang posting tanya jawab aku dan mereka.. memang secara "psikologis sosial" memang berbeda banget dengan mereka. coba entar aku susun secara sistematik jadinya bagaimana

23:50Akhmad
tapi temennya akrab suruh nulisin emang itu.. mereka berfikir berlandaskan pada ukhuwah ashobiyah dan nalarnya gak kayak kita saya orang NU, tapi saya tak mempunyai pola pikir yang kayak gituan, tapi tetap aja dianggap orang di luar NU oleh mereka ritual yang sama tetap tidak menjamin bahwa kita dianggap bagian dari mereka.mungkin segi emosional lebih menentukan. kemarin itu ia sempat ngomong kalo orang NU itu berbeda2 tapi kalo ngumpul itu kayak keluarga.

23:53Masdar
wah...itulah bagaimana Islam ini mau bersatu klo cm masalah tradisi (urf) yang berbeda dipermasalahkan

23:54Akhmad
saya kira pihak kayak FPI apalagi jama'ah tabligh SAMA SEKALI tidak pernah mempermasalahkan. bahkan beberapa bagian org PKS pun tidak. saya kira faktor ikatan primordial yang sifatnya emosional itu lahyang menyulitkan ukhuwah
antum bisa cermatinjuga komentarnya di link berikut ini

23:56Akhmad
http://www.facebook.com/profile.php?id=1215430495&v=app_2347471856#/note.php?note_id=90453042221

23:58Masdar
bisa jadi, karena ikatan primordial memang membentuk sebuah kebiasaan atau sifat dan sikap yang terkadang diluar keinginan sesungguhnya, ketika ikatan primordial sudah melekat, solider antar personel harus sama

23:59Akhmad
iya.. mungkin itu. Saya juga melakukan hal yang sama yaitu kritik terhadap kecenderungan fanatisme orang PKS
saya lakukan demi ukhuwah islamiyah dan kritik itu dijawab oleh temen2 kantorku...
hehehe.. koz semuanya orang PKS,

00:01Akhmad
Saya kira, hal itu memang demikian, tapi bagaimana kita bisa mendobrak ya??
kita bisa mendobrak fanatisme orang PKS, tapi kalo NU itu sangat sulit
jenis fanatisme "dua golongan" itu sgt berbeda

00:09Akhmad
Ada ketertarikan nggak meneliti masalah faktor ikatan ashobiyah NU dengan akibat permisifisme terhadap liberalisme di tubuh NU??

00:10Akhmad
saya kira hal itu sangat menarik, koz aku melihat ada beberapa org PMII temen saya yang mempunyai basic keluarga kekiaian yg sama dg Gus Ulil, dan penerimaan ide liberal sgt terkait dg fakta bahwa liberalisme seringkali dibawa dari org2 liberal

00:10Masdar
lumayan tertarik, tp klo lebih dalam tampaknya harus intens

00:11Akhmad
Kasus Dani Ahmad Manaf, ia dapat memperoleh penghargaan tertinggi di tubuh ornag NU, karena faktanya bahwa ia "direstui" oleh sejumlah Kiai NU ternama, dan fakta bahwa ia adalah orang NU dan fakta bahwa ia seringkali berkumpul di acara2nya orang NU. shg penerimaannya itu kayak penerimaan kekerabatan

00:13Akhmad
ketika ada kasus dg Maia Ahmad ia seringkali menyatakan bahwa Maia melanggar ajaran al Qur'an tapi antum bisa liat bagaimana ia memperlakukan agamanya?? itulah kalo menurut Adian Husaini dinamakan ... (apa ya.. istilah itu.. ane lupa, afwan)pokoknya pencampuran dua pandangan hidup

00:15Akhmad
Klo antum berkumpul dg org muda NU, mereka banyak yang mengidolakan Ahmad Dani dan Noe Letto, Why???

00:15Masdar
hm....

00:16Akhmad
Karena Letto adalah anak Emha Ainun Nadjib, dan ia seringkali bersama ayahnya berma'iyah di Yogya atau di jombang dan para peserta pengajiannya pun adalah orang2 NU, ane seringkali diajak ama temen2, tapi gak tau, gak ada waktu yang tepat untuk menghadirinya

00:16Masdar
ini diluar pengamatan ane

00:17Akhmad
yang jelas, ini merupakan suatu PENELITIAN YANG SANGAT MENARIK bagi siapapun yang berminat

00:17Masdar
dani orang yang bergaya agak sufi, sufi kemoderenan, yang dibanggakan juga oleh orang NU

00:19Akhmad
iya.. emang seperti itu, faktor kebanggaan itu lah salah satu dari dari pengalamn kehidupan orang NU, dimana mereka banyak beranggapan bahwa mereka perlu membangkitkan dirinya dan berjuang untuk "fight" dengan organ islam yang lain sehingga keberadaan Islam Liberal, bukan karena faktor intelektual, tapi emosional, karena ia menjadi "simbol" bangkitnya intelektualisme NU dan kebanggaan para kiai NU

00:20Masdar
ane melihat terkadang dani menyatukan perpaduan ke NU-annya dengan gaya sufi modernnya yang dua-duanya adalah adopted by dua pemikiran yang berbeda apakah itu juga salah satunya yang membentuk pemikiran orang2 liberal

00:21Akhmad
dua hal itu memang khas dari watak umumnya orang Muda Nu liberal. di satu sisi masih mempertahankan sisi religiousitas kulturalnya tapi di sisi yang lain, berbangga dengan pikiran liberalismenya

00:21Masdar
betul sekali

00:21Akhmad
itu lah yang dinamakna kayak yg diistilah oleh Mas Adian, (ane lupa dengan istilah yg beliau pake)

00:22Masdar
antum kenal Muqsid Ghozali

00:22Akhmad
tapi liberalisme itu kalo menurut pengamatanku, seperti usaha untuk melakukan reposisi dengan "ornag islam urban"
oo.. adiknya itu kan kuliahnya di tempat saya.. tuh
namanya Hatim Gazali..

00:23Masdar
hm...

00:23Akhmad
lumayan cerdas, tapi pkirannya gak jauh beda ama si Puji satu sisi dia itu sangt relijius, tapi di sisiyang lain mampu mengikatkan diri dengan kelompok lain, dan merelakan diri dan berbangga membenturkan kepada golongan islam lainnya

00:24Masdar
muqsid ghozali sekjen JIl, dia pernah ngisi ceramah dibulan Ramadhan, secara penyampaian lurus-lurus saja, tetapi klo udah diskusi, jauh dari apa yang disampaikan ketika dia ceramah

00:25Akhmad
dosen saya yang dari NU juga rata2 begitu kok. itulah mereka sangat relijius, apalagi di tengah komunitas NU-nya. sehingga mereka tak mungkin tertolak pemikirannya dan dianggap lawan oleh komunitasnya. Jadi ada kesan Permisivisme terhadap Liebral dalam tubuh NU

00:26Masdar
nah inilah yang disebut dualisme pemikiran dan perilaku, semua boleh disatukan

00:26Akhmad
1. fakta bhw mereka adalah dari NU, 2) fakta bhw mereka melawan kecenderungan islam "fundamentalis" yg mereke persepsikan sebagai wahabi yg mempunyai sejarah konflik dengn NU,bagi saya itu adalah faktor sosiologis dan psikologis, dan tak mungkin dua hal yang sangat bertentangan itu bersatu dan diyakini bersama2 pula kita harus mengkaji faktornya.. dan takboleh berpangku tangan, wahh.. itu usaha kritis dari sebagian kaum muslimin, itu adalah dekonstruksi, bukan rekonstruksisme ISlam

00:29Akhmad
Mereka menurut pengamatanku tetap sebagai orang Islam, tetapi mereka melakukannya karena faktor sosiologis kultural, historis, dan psikologis, tiga hal itu yang bercampur dalam tubuh orang NU liberal faktor sosiologis, mereka adalah org2 NU yg mempunyai komitmen golongan yang berlebih dan "kurang diterima" di sebagian kaum muslimin urban,
2. faktor psikologis, bahwa pemikiran yang dituangkan oleh orang NU liberal adalah usaha untuk "Need for Achievement" atau usaha untuk memperoleh penghargaan "intelektual" dan kalangan NU tidak sebagaimana kalngan "santri kota" yg tegas terhdap penyimpangan, mereka mempunyai permisivisme bagi ide2 nyleneh dan gak bermutu itu
3. faktor historis, bahwa konflik antara Islam fundamentalisme / urban, tidak hanya terjadi pada masa lampau, usaha itu seakan diteruskan dg menjaga rivalitas group dengan menuangkan wacana2 vulgar sebagai simbol perlawanan, shg aku maknai sebagai usaha meneruskan tradisi konflik dg islam urban

Tidak ada komentar: