Ahlan Wa Sahlan

----------------------------------------------------

01 Maret 2009

Akhwat GR, So What Gitu Loh…?

Yups, ini dia nih akhwat nggak punya malu, terlalu berharap pada sang ikhwan yang belum tentu suka (ikhwan punya harga diri kale). Bukan maksud saya untuk membeberkan aib atau menjelekkan perempuan (akhwat) karena saya sadar nggak semua akhwat seperti ini. Tetapi ini hanyalah salah satu realitas dari sekian ribu realita. Saya berharap ini menjadi cerminan……

“Akhwat GR, so what gitu loh..? kata ini yang terlontar dari mulut sang akhwat ketika ikhwan mengatakan, “Jangan GR..!!!?”. Seolah-olah akhwat menantang “em-em”. Untung ikhwannya nggak kepikiran macem-macem, cuma bercanda. Klo diteruskan bisa berabeh urusan.

Sebenarnya GR (Gede Rasa) tidak hanya terjadi pada akhwat saja tetapi ikhwan juga, namun secara rata-rata data analisa yang saya dapatkan akhwat lebih banyak GR nya dari pada ikhwan. Nah, apa sesungguhnya penyebab akhwat kok ke-GR-an, emang sih gayanya jaim-jaim gitu, ini dia penyebabnya:
  1. Tidak pernah diperhatikan. Nah, karena kurangnya perhatian dari kerabat atau lainnya ketika mendapatkan perhatian dari seorang ikhwan misalnya, perasaan itu muncul seolah-olah diperhatikan secara lebih, padahal perhatian ikhwan itu hanya sebatas teman atau organisasi saja (waduh kasian deh loe…..)
  2. Senang di puji. Klo yang ini merupakan sifat tercela yang sering muncul, baik pada ikhwan ataupun akhwat. Memang secara naluri manusia ingin dihargai, ingin dipuji, tidak masalah jika hal tersebut hanya sebatas kewajaran, yang tidak wajar jika hal tersebut disikapi secara berlebiahan. Contoh: dipuji kecantikannya atau kepintarannya atau kehebatannya hingga akhiernya si akhwat merasa lebih cantik, lebih pintar, lebih hebat. Ironinya bisa membahayakan orang lain sampai menganggap orang lain adalah pesaingnya, padahal pinter mah nggak, cantik mah nggak, hebat apalagi. Dan menyedihkannya lagi karena ikhwan yang bicara seperti itu si akhwat jadi terngiang-ngiang dan terbuai dengan kata-kata itu, akhirnya muncul GR dalam dirinya dan rasa ingin berdekatan dengan orang yang memujinya. (sangat menyedihkan…..)
  3. Suka nonton sinetron, telenovela, percintaan dan sejenisnya yang mengakibatkan lemahnya hati dan tidak sadar diri. Akhirnya senang bereuforia, cepat muncul rasa tinggi ketika dipuji seperti bunga yang terbang melayang harum semerbak, hidung kembang kempis maaf seperti babi, padahal itu Cuma mimpi. (waduh kasian banget sih….)
  4. Sering Ke-Pede-an, yang ini nggak usah dijelasin pasti pada ngerti.
Ada sebab pasti ada akibat donk, nih dia akibatnya kalau ke-GR-an, beberapa sudah disebutkan di sebab.
  • Sering SalTing (Salah Tingkah) klo ketemu si ikhwan
  • Melakukan hal yang aneh-aneh diluar kebiasaan yang dilakukan
  • Curi-curi pandang ama si ikhwan (na’uzubillahi min zalik), yups seperti orang fall in love
  • Sering CarPer (Cari Perhatian) sam si ikhwan
  • Paling Ironi dia berani berkorban untuk si ikhwan melakuakn apa saja dan berharap pada ikhwan tersebut padahal si ikhwan biasa-biasa saj menganggap sebagai partner atau teman.
  • Dari GR hingga fall in love akhirnya VMJ meradang
Lalu bagaimana mengatasinya? Tenang.., ada antivirusnya:
  1. Beristighfarlah sepanjang waktu
  2. Muhasabah diri sambil menata hati, berfikirlah apakah hal ini salah atau tidak
  3. Sadar diri klo kita ini adalah makhluk yang memiliki kekurangan dan kelebihan
  4. Menahan diri dari pujian
  5. Jangan senang meremehkan orang lain apalagi pekerjaan
  6. Hindari hal-hal yang melemahkan hati, misalnya dengan menjaga pandangan, tidak terlalu sering menonton film yang memicu ke-GR-an
  7. Percaya diri boleh tetapi gak baik klo over confidence

Kawan, mari kita saling menjaga diri masing-masing, sekali lagi hal ini tidak terjadi pada akhwat saja tetapi juga ikhwan. Jangan membuka celah sedikitpun karena itu akan menyebabkan kita mudah tergoda. Biarkan semua berjalan seperti biasa. Namun jangan sampai juga terlalu menutup diri dan menjauh hanya karena ingin menjaga diri itupun tidak baik bagi diri karena kita adalah makhluk social. Kita diajarkan juga untuk menjaga perasaan orang lain, maka biasa-biasa sajalah dalam menyikapi. Wallahu’alam bisawab.

Nb: tulisan ini hasil dari analisa lapangan serta data yang didapatkan, kalau ada yang tidak setuju tidak mengapa. Karena tidak ada sesuatu yang sangat benar didunia ini kecuali mendekati kebenaran dan sungguh yang benar datangnya hanya dari Allah ‘Aza Wajalla.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum wr wb,
Akhwat.........??????????
Afwan saya akhwat lho akh....
jujur tulisan anda memang sesuai dengan kondisi saat ini...
walaupun kata2nya begitu menjelek2an akhwat...tapi mungkin itu kenyataanya...seperti yang terjadi pada kedua sahabat saya,,,tapi saya tak pernah protes,menegur, menasehati,atau apa.. bahkan dalam hati saya asal mereka bahagia,,saya ikut bahagia,yang saya tau pasangan mereka orang yang baik,dan saya yakin bisa mnjadi imam yang baik untuk kedua sahabat saya... padahal saya dan kedua sahabat saya sama2 aktiv di LDK.. tapi teman2 d LDK belum ada yang tau.. kadang saya bingung,,tapi saya juga tau kalau itu hal yang manusiawi,,,semua manusia itu sama,,,

Anonim mengatakan...

tepat sekali, semua manusia sama, dan menyukai lawan jenis adalah hal yang manusiawi, klo ndak suka lawan jenis ya nggak normal donk, namun permasalahan disini adalah berlebihan dalam menyikapinya, menyukai orang sekedarnya saja, membencipun sekedarnya saja, mencintai orang karena Allah, membenci orang karena Allah. Janganlah hal itu terlalu nampak di permukaan, menyukai lawan jenis boleh-boleh saja, namun jangan sampai mematikan hati, sehingga da'wah ini berhenti ditengah jalan, menyukai lawan jenis boleh-boleh saja tetapi jangan sampai hal itu menjadi fitnah. wallahu'alam bisawab

Afi mengatakan...

Assalamualaikum....

Hmm... datanya valid ga tuh? Ikhwan juga kadang GR-an lho. :D